Membangun rumah minimalis adalah pilihan yang semakin populer di kalangan masyarakat saat ini. Dengan desain yang sederhana namun fungsional, rumah minimalis menawarkan kenyamanan dan estetika tanpa harus mengorbankan terlalu banyak ruang. Namun, salah satu tantangan terbesar dalam hal ini adalah merencanakan dan mengatur anggaran dengan tepat. Agar proses pembangunan berjalan lancar, penting untuk memiliki gambaran jelas tentang biaya yang akan dikeluarkan. Artikel ini akan membantu kamu memahami rincian biaya dan bagaimana menggunakan kalkulator biaya untuk merencanakan anggaran pembangunan rumah minimalis dengan lebih baik.
Pengertian Konsep Rumah Minimalis
Rumah minimalis adalah salah satu gaya arsitektur yang mengutamakan kesederhanaan dan fungsionalitas. Mengusung prinsip "form follows function" atau bentuk mengikuti fungsi, desain rumah minimalis bertujuan untuk menciptakan ruang yang efisien dan praktis. Prinsip ini menekankan bahwa bentuk dan struktur bangunan harus ditentukan oleh tujuan dan fungsinya, bukan hanya estetika semata.
Ciri Khas Rumah Minimalis
Rumah minimalis ditandai dengan beberapa karakteristik utama yang mencerminkan filosofi desainnya:
- Desain dan Tata Letak Sederhana Rumah minimalis mengusung desain yang sederhana dengan tata letak yang efisien. Pilihan bentuk ruangan biasanya berupa persegi atau persegi panjang, yang dirancang untuk memaksimalkan penggunaan ruang secara optimal. Desain ini menghindari kerumitan dan ornamen berlebihan, sehingga menciptakan suasana yang bersih dan teratur.
- Fungsionalitas Terhadap Furniture dan Dekorasi Dalam rumah minimalis, setiap elemen baik itu furniture maupun dekorasi dipilih dan ditempatkan dengan pertimbangan fungsionalitas. Furniture dirancang untuk memenuhi kebutuhan praktis tanpa mengorbankan estetika, sementara dekorasi digunakan secara minimal untuk menjaga kesederhanaan dan memastikan ruang tetap terasa lapang.
- Pengaturan Sirkulasi Udara dan Pencahayaan Aspek penting dari desain rumah minimalis adalah pengaturan sirkulasi udara dan sistem pencahayaan. Rumah minimalis biasanya memiliki jendela besar dan sistem ventilasi yang baik untuk memastikan aliran udara yang lancar dan pencahayaan alami yang maksimal. Ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan, tetapi juga efisiensi energi.
- Dekorasi yang Minim Salah satu prinsip utama rumah minimalis adalah penggunaan dekorasi yang minim. Dengan mengurangi elemen dekoratif, ruang di dalam rumah tampak lebih luas dan terorganisir. Fokus utama adalah pada kesederhanaan dan kepraktisan, yang menciptakan suasana yang elegan dan modern tanpa memerlukan ornamen yang berlebihan.
Baca Juga: Tahapan Renovasi Rumah, Estimasi Biayanya, dan Apa yang Harus Diperhatikan
Struktur Biaya Pembangunan Rumah
Membangun rumah memerlukan perencanaan anggaran yang cermat agar hasil akhirnya sesuai dengan harapan dan tidak melebihi budget yang telah ditetapkan. Biaya pembangunan rumah dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk ukuran rumah, bahan bangunan, dan biaya tenaga kerja. Berikut adalah beberapa elemen biaya yang perlu diperhatikan:
1. Biaya Desain dan Perizinan
Biaya: Sekitar 5% hingga 10% dari total biaya pembangunan
Sebelum memulai pembangunan, kamu akan memerlukan desain rumah dari seorang arsitek atau desainer interior. Biaya untuk jasa desain ini bervariasi tergantung pada kompleksitas desain dan reputasi desainer. Selain itu, biaya perizinan seperti IMB (Izin Mendirikan Bangunan) juga harus dipertimbangkan. Perizinan ini penting untuk memastikan bahwa pembangunanmu sesuai dengan regulasi dan standar yang berlaku.
2. Biaya Bahan Bangunan
Biaya: Sekitar 50% hingga 60% dari total biaya pembangunan
Bahan bangunan adalah salah satu komponen biaya terbesar dalam pembangunan rumah. Kualitas dan jenis bahan bangunan yang digunakan akan mempengaruhi total biaya. Untuk rumah minimalis, bahan bangunan yang sering digunakan meliputi bata ringan, semen, pasir, dan keramik. Memilih bahan bangunan yang berkualitas namun tetap ekonomis dapat membantu mengurangi biaya tanpa mengorbankan kualitas konstruksi.
3. Biaya Tenaga Kerja
Biaya: Sekitar 20% hingga 30% dari total biaya pembangunan
Biaya tenaga kerja meliputi upah tukang, mandor, dan pekerja lainnya yang terlibat dalam proses pembangunan. Biaya ini bervariasi tergantung pada tingkat keahlian dan durasi pekerjaan. Memilih kontraktor yang berpengalaman dan terpercaya akan membantu memastikan bahwa pekerjaan dilakukan dengan baik dan tepat waktu. Negosiasi harga dan kontrak yang jelas juga penting untuk menghindari biaya tambahan yang tidak terduga.
4. Biaya Instalasi dan Finishing
Biaya: Sekitar 10% hingga 15% dari total biaya pembangunan
Setelah struktur utama rumah selesai, biaya tambahan untuk instalasi seperti listrik, plumbing, dan sistem pendingin/pemanas harus dipertimbangkan. Selain itu, biaya finishing seperti cat dinding, pemasangan keramik, dan perapian juga harus dimasukkan dalam anggaran. Biaya finishing ini menentukan tampilan akhir rumah dan bisa mempengaruhi anggaran secara signifikan.
5. Biaya Tak Terduga
Biaya: Sekitar 5% hingga 10% dari total biaya pembangunan
Selalu siapkan dana cadangan atau biaya kontingensi untuk mengatasi pengeluaran tak terduga yang mungkin muncul selama proses pembangunan. Biaya cadangan ini berguna untuk menghadapi perubahan desain, kenaikan harga bahan bangunan, atau masalah teknis yang mungkin timbul. Memiliki anggaran cadangan membantu memastikan bahwa proyek pembangunan tetap berjalan sesuai rencana tanpa menimbulkan stres keuangan.
Baca Juga: Bangun Rumah Idaman dengan Modal 20 Juta? Ini Caranya!
Persiapan Efektif Sebelum Membangun
Membangun rumah memerlukan perencanaan yang matang agar proyek berjalan lancar dan sesuai dengan anggaran yang tersedia. Berikut adalah beberapa langkah penting dalam persiapan:
1. Menetapkan Tipe Rumah
Langkah pertama dalam proses pembangunan adalah menentukan tipe rumah yang ingin dibangun. Setiap tipe rumah minimalis memiliki karakteristik dan biaya yang berbeda. Pilihan tipe rumah yang tepat akan mempengaruhi seluruh aspek pembangunan, mulai dari desain hingga biaya. Pertimbangkan berbagai faktor seperti perubahan desain, harga bahan bangunan yang fluktuatif, dan tarif jasa pekerja yang mungkin berbeda antara borongan dan harian. Dengan mengetahui tipe rumah yang diinginkan, kamu dapat lebih mudah menyusun anggaran dan rencana pembangunan.
2. Menghitung Kebutuhan Rumah Secara Detail
Menghitung biaya pembangunan secara mendetail sangat penting untuk menghindari pembengkakan biaya di kemudian hari. Banyak orang beranggapan bahwa perhitungan biaya dapat dilakukan dengan metode sederhana, seperti mengalikan luas bangunan dengan harga jasa per meter persegi. Namun, realitanya, perhitungan biaya tidak semudah itu. Kamu perlu melakukan kalkulasi rinci untuk setiap aspek pembangunan, termasuk spesifikasi bahan bangunan, aksesori, perlengkapan, dan kebutuhan ruang. Dengan perhitungan yang teliti, kamu dapat memperoleh estimasi biaya yang lebih akurat.
3. Menyiapkan Dana dan Memulai Proyek
Setelah menentukan tipe rumah dan menghitung kebutuhan secara detail, langkah berikutnya adalah menyiapkan dana dan memulai pembangunan. Perlu diingat bahwa anggaran awal mungkin tidak selalu mencakup semua biaya yang akan muncul selama proses pembangunan. Oleh karena itu, siapkan dana cadangan untuk mengantisipasi kemungkinan biaya tambahan. Jika dana yang tersedia tidak mencukupi, jangan khawatir JULO bisa membantu sebagai solusi pendanaan!
Perhitungan Biaya Bangun Rumah Secara Satuan
Untuk mendapatkan estimasi biaya yang lebih akurat, gunakan metode analisis harga satuan. Berikut adalah langkah-langkah perhitungan biaya pembangunan rumah minimalis secara rinci:
- Membuat Gambar Rumah: Mulailah dengan membuat gambar atau rencana rumah yang akan dibangun. Ini akan menjadi dasar untuk perhitungan biaya.
- Menentukan Spesifikasi Material dan Rencana Kerja: Buatlah spesifikasi material yang akan digunakan dan rencana kerja yang mencakup syarat bangunan.
- Membuat Daftar Pekerjaan: Rinci daftar pekerjaan yang akan dilaksanakan, seperti pondasi, struktur beton, dinding, atap, plafon, lantai, instalasi plumbing dan listrik, serta pengecatan.
- Menghitung Volume dan Harga Satuan: Hitung volume masing-masing item pekerjaan berdasarkan gambar rencana. Cari daftar harga upah dan bahan terbaru, lalu kalikan volume dengan harga satuan untuk mendapatkan biaya item pekerjaan.
- Menjumlahkan Biaya: Tambahkan total biaya untuk semua item pekerjaan, kemudian tambahkan PPN 10% dan nilai keuntungan borongan yang akan diberikan kepada kontraktor.
Baca Juga: Dana 15 Juta Cukup untuk Bangun Rumah? Ini Caranya!
Contoh Perhitungan Biaya
Sebagai contoh, jika kamu ingin menghitung biaya untuk pekerjaan pasangan batu kali, pertama-tama tentukan volume pekerjaan, misalnya 10 m³. Dengan harga satuan Rp400.000 per m³, maka total biaya untuk pekerjaan tersebut adalah 10 m³ x Rp400.000 = Rp4.000.000.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu akan dapat merencanakan dan mengelola biaya pembangunan rumah minimalis dengan lebih baik. Persiapan yang matang akan membantu memastikan bahwa proyek pembangunan rumah berjalan sesuai rencana dan anggaran yang telah ditetapkan.
Hitung Pinjaman dan Tagihanmu
Tentukan jumlah dan tenor pinjaman
*Beberapa nominal pinjaman hanya dapat memilih tenor tertentu
Bunga 0%
*Biaya admin, bunga, dan tenor bervariasi untuk setiap pengguna
Perkiraan Biaya Pembangunan Rumah Minimalis
Biaya pembangunan umumnya dihitung berdasarkan luas bangunan, dan berikut adalah kisaran biaya untuk berbagai ukuran bangunan:
1. Luas Bangunan 100 Meter Persegi
Untuk rumah dengan luas bangunan sekitar 100 meter persegi, perkiraan biaya yang diperlukan adalah antara Rp350 juta hingga Rp400 juta. Biaya ini mencakup segala hal mulai dari bahan bangunan, tenaga kerja, hingga biaya tambahan lainnya.
2. Luas Bangunan 101-300 Meter Persegi
Jika luas bangunan berkisar antara 101 hingga 300 meter persegi, biaya yang dibutuhkan biasanya berkisar antara Rp375 juta hingga Rp425 juta. Biaya ini mungkin lebih tinggi dibandingkan dengan bangunan yang lebih kecil, karena faktor-faktor seperti jenis material yang digunakan dan kompleksitas konstruksi.
3. Luas Bangunan Lebih dari 301 Meter Persegi
Untuk rumah dengan luas bangunan di atas 301 meter persegi, biaya bisa mencapai antara Rp400 juta hingga Rp450 juta. Biaya ini cenderung lebih tinggi karena luas yang lebih besar memerlukan lebih banyak bahan bangunan dan tenaga kerja.
Perlu diingat bahwa estimasi biaya ini bersifat umum dan bisa berbeda tergantung pada berbagai faktor seperti kesepakatan harga dengan kontraktor, luas areal, jenis material yang digunakan, serta biaya perizinan dan distribusi material dari toko ke lokasi.
Rincian Biaya Pembangunan Rumah Minimalis Dua Lantai
Membangun rumah dua lantai biasanya memerlukan anggaran yang lebih besar. Berikut adalah perkiraan biaya yang harus dipertimbangkan:
1. Anggaran Umum
Untuk membangun rumah dua lantai, anggaran minimal yang biasanya diperlukan adalah sekitar Rp250 juta. Namun, untuk tipe rumah yang lebih besar, seperti tipe 60, anggaran yang disarankan adalah antara Rp400 juta hingga Rp500 juta.
2. Perhitungan Biaya
Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung biaya pembangunan rumah dua lantai:
- Biaya Bahan Bangunan: Hitung biaya bahan bangunan per meter persegi dan kalikan dengan luas bangunan keseluruhan. Misalnya, jika luas rumah tipe 60 m² dengan harga bangunan per meter persegi adalah Rp5 juta, maka total biaya bahan bangunan akan menjadi Rp300 juta.
- Biaya Arsitektur dan Kontraktor: Hitung biaya tambahan untuk jasa arsitektur dan kontraktor. Ini termasuk biaya desain dan perencanaan yang mungkin diperlukan.
- Total Biaya: Jumlahkan biaya bahan bangunan, arsitektur, dan kontraktor. Jika memungkinkan, tambahkan juga biaya untuk properti dan dekorasi tambahan seperti taman dan furnitur ruang tamu serta dapur.
Biaya Pembangunan Rumah Minimalis Tipe 36
Rumah minimalis tipe 36 adalah salah satu pilihan yang populer karena ukurannya yang kompak dan ekonomis. Berikut adalah estimasi biaya untuk membangun rumah tipe 36:
1. Rumah Tipe 36 Satu Lantai
Untuk membangun rumah tipe 36 dengan satu lantai, kamu memerlukan anggaran sekitar Rp100 juta. Biaya ini mencakup bahan bangunan, tenaga kerja, dan biaya tambahan lainnya.
2. Rumah Tipe 36 Dua Lantai
Jika kamu berencana membangun rumah minimalis tipe 36 dengan dua lantai, anggaran minimal yang harus disiapkan adalah sekitar Rp90 juta. Pembangunan dua lantai biasanya memerlukan lebih banyak bahan dan tenaga kerja, sehingga biaya bisa meningkat.
Dengan ukuran yang relatif kecil, rumah tipe 36 memerlukan perencanaan ruang yang efisien untuk memaksimalkan fungsi dan estetika. Penting untuk merancang tata letak yang optimal agar rumah terasa nyaman meskipun ukurannya tidak besar.
Tarik Dana Sekarang, Bayarnya Belakangan!
Bunga ringan, tenor hingga 9 bulan, limitnya hingga Rp50 juta. Tunggu apa lagi? Yuk, lakukan tarik dana sekarang!
Kisaran Biaya Bangun Rumah Minimalis
Biaya pembangunan rumah minimalis bervariasi tergantung pada ukuran dan kompleksitas proyek. Untuk rumah minimalis dengan luas bangunan 100 hingga 300 meter persegi, kisaran biaya berkisar antara Rp350 juta hingga Rp425 juta. Biaya ini meliputi bahan bangunan, tenaga kerja, serta biaya tambahan seperti perizinan dan distribusi material. Semakin besar luas bangunan, semakin tinggi biaya yang diperlukan, terutama jika kamu memilih material berkualitas tinggi dan desain yang lebih kompleks.
Untuk rumah minimalis dua lantai, anggaran minimal yang diperlukan adalah sekitar Rp250 juta, dengan biaya bisa meningkat hingga Rp500 juta untuk tipe rumah yang lebih besar. Estimasi biaya ini mencakup biaya bahan bangunan, jasa arsitektur, dan kontraktor. Sementara itu, rumah tipe 36, yang merupakan pilihan kompak dan ekonomis, memerlukan anggaran sekitar Rp90 juta hingga Rp100 juta untuk tipe satu lantai, dan biaya bisa bervariasi jika membangun dua lantai. Dengan memahami kisaran biaya ini, kamu dapat merencanakan anggaran dengan lebih baik dan memastikan pembangunan rumah minimalis berjalan sesuai rencana.
Bantuan Pendanaan Pembangunan Rumah dengan JULO
Jika kamu merencanakan pembangunan rumah minimalis dan membutuhkan dukungan finansial tambahan, pertimbangkan untuk mengajukan pinjaman online melalui JULO. Dengan pinjaman hingga Rp50 juta dan tenor fleksibel hingga 9 bulan, JULO menawarkan cicilan ringan yang dapat membantu mewujudkan impian rumah minimalismu tanpa harus terhambat akibat kurangnya budget. Ajukan pinjamanmu sekarang di JULO dan jadikan proses pembangunan rumah minimalismu lebih lancar dan terencana!