Dalam memulai dan menjalankan sebuah bisnis, kita perlu melakukan perencanaan keuangan usaha yang matang dan terstruktur. Hal ini berguna untuk memastikan seluruh aktivitas bisnis yang akan dilakukan nantinya bisa dijalankan dengan baik. Seperti yang sudah kita ketahui bersama, saat ini sudah ada beragam sumber dana pinjaman online yang bisa kita peroleh dengan mudah dan praktis untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang dijalankan. Sayangnya, masih banyak pihak yang gagal dalam mengelola penggunaan limit kredit digital yang didapatkan secara pintar dan benar. Banyak pengusaha yang belum pandai mengalokasikan kredit pintar ke dalam aktivitas bisnis mereka. Alhasil, banyak bisnis yang tidak berkembang hingga berakhir bangkrut karena dana pinjaman online habis terkuras untuk menanggung pengeluaran operasional usaha dalam jumlah yang besar, sedangkan pendapatan bisnis yang dihasilkan pun masih belum mencukupi.
Baca Juga: 5 Fungsi Manajemen Keuangan Di Dalam Bisnis
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami teknik kredit pintar dalam mengelola keuangan usaha yang akan dijalankan. Dengan menerapkan strategi alokasi kredit pintar yang tepat sasaran, keberlangsungan usaha yang kamu miliki bisa jauh lebih terjamin. Ingin tahu lebih lanjut? Yuk, pelajari cara alokasi kredit pintar untuk mengelola keuangan usahamu pada artikel JULO berikut ini!
Bagaimana Cara Mengalokasikan Kredit Pintar dalam Memulai Usaha?
Hal terpenting yang harus kamu lakukan saat akan menjalankan usaha adalah melakukan alokasi terhadap dana pinjaman online yang kamu dapatkan. Teknik kredit pintar ini penting untuk kamu lakukan demi kelangsungan bisnis yang terjamin. Bagaimana cara menerapkan alokasi kredit pintar yang baik untuk memulai usahamu? Kamu dapat menerapkan teknik kredit pintar untuk mengalokasi dana pinjaman online yang kamu miliki menjadi 3 bagian berikut ini:
1. Alokasi Kredit Pintar untuk Modal Usaha
Alokasikan kredit pintar yang kamu peroleh untuk modal usaha tahap awal sebesar 50%. Dengan besaran persentase ini, kamu bisa gunakan dana pinjaman online yang kamu peroleh untuk membeli bahan baku produksi, peralatan dan mesin pendukung yang dibutuhkan, serta membayar biaya sewa tempat usaha. Semua pengeluaran operasional usaha yang berkaitan dengan alokasi kredit pintar ini akan kita bahas lebih lanjut di bagian selanjutnya.
2. Alokasi Kredit Pintar untuk Pengembangan Usaha
Selanjutnya, kamu bisa alokasikan kredit pintar untuk proses pengembangan usahamu sebesar 30%. Besaran persentase ini akan sangat berguna jika usaha yang kamu rintis belum dikenal banyak orang atau belum menghasilkan keuntungan yang signifikan. Kamu dapat menggunakan hasil alokasi kredit pintar ini untuk aktivitas bisnis yang dapat mendukung kemajuan performa usahamu secara keseluruhan. Dengan besaran persentase ini, kamu bisa gunakan dana pinjaman online yang diperoleh untuk melakukan inovasi terbaru terhadap produk yang kamu tawarkan atau membuat iklan dan mengadakan promosi marketing yang menarik.
3. Alokasi Kredit Pintar untuk Dana Darurat
Terakhir, kamu bisa mengalokasikan kredit pintar yang kamu miliki sebagai simpanan dana untuk hal-hal yang darurat dan tidak terduga sebesar 20%. Besaran persentase dari hasil alokasi kredit pintar ini akan kamu butuhkan untuk menghadapi kondisi yang tidak kamu inginkan dalam menjalankan aktivitas bisnis. Kamu bisa gunakan dana darurat untuk banyak hal, mulai dari memperbaiki peralatan dan mesin pendukung yang rusak, membayar kerugian yang disebabkan karena pengiriman produk, dan lain sebagainya.
Kamu harus bersikap bijak dalam menerapkan teknik kredit pintar untuk mengalokasikan dana pinjaman online yang kamu peroleh. Jika diperlukan, kamu dapat bergabung dalam komunitas pengusaha yang ada di areamu untuk belajar serta berbagi pengalaman dengan para pelaku bisnis yang sudah lebih lama menjalankan usahanya. Hal ini sangat bermanfaat dan dapat kamu jadikan referensi dalam mengelola bisnis serta mengalokasikan kredit pintar untuk kelangsungan usahamu.
Baca Juga: 11 Cara Menjadi Pebisnis Muda yang Sukses
Seperti yang sudah dibahas di bagian sebelumnya tentang alokasi kredit pintar untuk modal usaha, kita juga harus mengetahui apa saja pengeluaran yang akan kita tanggung nantinya saat akan menjalankan usaha. Yuk, simak pembahasan mendalam tentang pengeluaran operasional usaha pada bagian berikut ini.
Apa yang Dimaksud dengan Pengeluaran Operasional Usaha?
Pengeluaran operasional usaha adalah semua biaya yang harus kamu tanggung dalam menjalankan aktivitas bisnis yang kamu miliki untuk menghasilkan pendapatan dan juga keuntungan dari bisnismu. Jika kamu menggunakan dana pinjaman online sebagai salah satu sumber pendanaan untuk keperluan bisnismu, maka diperlukan perencanaan kredit pintar yang tepat sasaran dalam melakukan alokasi dana yang kamu miliki ke seluruh jenis pengeluaran operasional usaha yang kamu tanggung. Secara umum, pengeluaran operasional usaha yang membutuhkan alokasi kredit pintar terbagi menjadi dua kategori utama, yakni:
1. Pengeluaran Tetap (Fixed Expense)
Pengeluaran tetap adalah biaya operasional usaha yang tidak berubah dan tetap harus dibayarkan meski ada perubahan dalam aktivitas serta performa bisnis dari waktu ke waktu. Walaupun kenaikan dan penurunan penjualan kerap terjadi dalam menjalankan usaha, kamu tetap harus menanggung semua pengeluaran tetap yang ada pada bisnismu.
Kamu dapat mengalokasikan kredit pintar dalam membayar pengeluaran tetap yang bisnis kamu miliki. Beberapa contoh dari pengeluaran tetap yang bisa kamu atur pembayarannya dengan perencanaan kredit pintar, yakni:
- Biaya sewa tempat usaha,
- Biaya layanan berlangganan (biaya listrik, gas, air, telepon dan jaringan internet),
- Dan gaji karyawan.
Untuk membayar listrik serta isi pulsa dan data demi kebutuhan bisnismu, tak perlu repot! Kamu dapat menggunakan layanan tagihan online dari JULO Kredit Digital untuk bayar token tagihan listrik maupun tagihan listrik pascabayar secara online melalui fitur JULO Paylater. Selain itu, kamu juga bisa isi pulsa serta beli paket data internet menggunakan JULO Paylater. Nikmati kemudahan bayar pengeluaran tetap usahamu dengan JULO Kredit Digital.
2. Pengeluaran Tidak Tetap (Variable Expense)
Pengeluaran tidak tetap adalah biaya operasional usaha yang berubah-ubah dan tidak tetap. Jumlah pengeluaran tidak tetap biasanya tergantung pada aktivitas bisnis yang dilakukan serta performa bisnis yang dihasilkan. Misalnya ketika produksi usahamu sedang meningkat, maka kamu harus membeli lebih banyak bahan baku, menggunakan lebih banyak perlengkapan usaha, dan mungkin juga harus menyediakan lebih banyak peralatan dan mesin yang diperlukan untuk mempercepat produksi.
Kamu juga harus melakukan alokasi kredit pintar dalam membayar pengeluaran tidak tetap yang terjadi pada bisnis yang sedang kamu jalankan. Beberapa contoh pengeluaran tidak tetap yang dapat kamu atur pembayarannya melalui rencana kredit pintar, yaitu:
- Biaya bahan baku,
- Biaya peralatan (contoh: mesin produksi) dan perlengkapan usaha (contoh: komputer dan printer untuk memproses orderan),
- Dan biaya iklan serta promosi marketing.
Untuk membeli bahan baku produksi serta peralatan dan perlengkapan usaha yang diperlukan untuk menjalankan bisnis, kamu bisa gunakan layanan Paylater dari JULO Kredit Digital juga, lho! Belanja barang-barang keperluan bisnismu melalui e-commerce Tokopedia, Bukalapak, serta Shopee, dan bayar dengan leluasa menggunakan fitur Paylater JULO.
Baca Juga: Tips dan Trik Dalam Berbisnis yang Wajib Kamu Ketahui!
Kedua kategori di atas ini merupakan kumpulan pengeluaran operasional dalam bisnis yang biasa terjadi ketika kita menjalankan aktivitas usaha. Terkadang, ragam biaya ini bisa lebih bervariasi sesuai dengan jenis usaha yang kamu jalankan. Apapun pengeluaran operasional usaha yang kamu tanggung harus dicatat pada sistem pembukuan yang terperinci, dan kamu bayarkan dengan menggunakan dana hasil alokasi kredit pintar yang telah ditetapkan sesuai perencanaan bisnis di awal. Selain itu, dalam proses menjalankan aktivitas bisnis, jangan lupa untuk memikirkan strategi lanjutan agar modal usaha yang kamu dapatkan dari alokasi kredit pintar dapat balik modal. Untuk itu, alokasikan kredit pintar yang kamu miliki sekarang secara efektif dan efisien demi kelangsungan usahamu.
Jika alokasi kredit pintar yang kamu punya masih belum mencukupi kebutuhan usahamu, jangan ragu untuk mencari dana pinjaman tambahan atau bekerja sama dengan investor yang terpercaya demi memenuhi keperluan bisnismu. Butuh satu solusi untuk semua kebutuhan usahamu? Pakai JULO Kredit Digital! Tidak hanya untuk membayar tagihan listrik dan belanjaan e-commerce kamu; JULO Kredit Digital juga hadir dengan fitur Pinjam Dana Online yang bisa kamu gunakan untuk memperoleh dana pinjaman online dengan cepat dan mudah. Kamu bisa mengajukan dana pinjaman online untuk keperluan bisnismu dengan limit kredit hingga Rp15.000.000, durasi tenor fleksibel sampai dengan 9 bulan, dan juga suku bunga yang rendah mulai dari 0,1% per hari. Jadi, tunggu apa lagi? Segera nikmati kemudahan pinjam dana tunai untuk usahamu dan #SIAPMELESAT penuhi kebutuhan finansial bisnismu bersama JULO Kredit Digital!