JULO x eFishery: Bersama Perluas Penyaluran Akses Kredit dalam Sektor Perikanan
“Melalui dukungan JULO Kredit Digital dalam program Kabayan ini, besar harapan kami agar penandatanganan kerja sama ini dapat menjadi momentum bagi rekan pembudidaya untuk mendapat akses permodalan yang lebih baik. Dengan demikian, setiap kesempatan dapat diraih dengan bebas tanpa terikat kendala finansial.”
Adrianus Hitijahubessy â CEO & Co-founder JULO
Perusahaan teknologi asal Indonesia â PT. JULO Teknologi Finansial (JULO) â berkomitmen dalam menyediakan akses kredit yang merata kepada masyarakat underbanked. Dalam rangka menunjang permodalan dalam sektor perikanan melalui penyediaan kredit digital, JULO melakukan penandatanganan kerja sama dengan eFishery pada hari Senin (06/12/2021). Penandatanganan ini dilaksanakan secara virtual dan dilakukan oleh Adrianus Hitijahubessy selaku CEO & Co-founder JULO bersama Gibran Huzaifah selaku CEO & Co-founder eFishery.
Sinergi kedua startup karya anak bangsa ini merupakan komitmen nyata JULO dan eFishery dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Kerja sama ini menjadi salah satu langkah strategis JULO untuk memperluas penyaluran akses kredit, terutama dalam sektor perikanan. Selain itu, kerja sama ini juga membantu eFishery dari segi permodalan dan pembiayaan para pembudidaya ikan agar semakin berkembang ke depannya.
Baca Juga: JULO Menyalurkan Lebih Dari 70% Dana Untuk Pinjaman Produktif Nasabah
CEO & Co-founder JULO, Adrianus Hitijahubessy menuturkan, “Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor produk perikanan utama di dunia dan bahkan menyumbang kurang lebih 3% dari total Gross Domestic Product (GDP) Indonesia. Fakta ini tentunya menunjukkan bahwa para pembudidaya senantiasa dihadapkan dengan kesempatan yang sangat besar dan permodalan yang baik dapat menjadi kunci penting.”
Adrianus menyayangkan tingginya potensi perikanan Indonesia tidak dibarengi dengan literasi dan akses keuangan yang memadai bagi UMKM perikanan Indonesia, di mana fakta di lapangan, masih banyak masyarakat yang tergolong underbanked. “Kurangnya akses perbankan tergambar pada indeks inklusi keuangan Indonesia yang baru mencapai 76.19% di tahun 2021. Angka tersebut menunjukkan bahwa akses perbankan masih menjadi barang asing bagi sebagian masyarakat kita dan â tidak menutup kemungkinan â termasuk rekan pembudidaya. Tentunya kami sangat antusias menyambut kolaborasi antara JULO dengan eFishery karena sejalan dengan visi kami untuk mendorong masyarakat Indonesia agar lebih berdaya melalui akses finansial. Dengan demikian, diharapkan kualitas hidup masyarakat dapat meningkat, orang dapat menjalankan kegiatan tanpa keterbatasan finansial, dan perekonomian Indonesia bisa semakin maju.” tambah Adrianus Hitijahubessy lebih lanjut.
CEO & Co-founder eFishery, Gibran Huzaifah juga menuturkan,“Salah satu misi eFishery adalah menciptakan ekonomi digital yang inklusif. Kami melihat pembudidaya sulit mendapatkan akses permodalan karena usahanya dianggap memiliki risiko yang tinggi dan tidak pasti. Oleh karena itu, kami mendirikan ekosistem akuakultur ujung ke ujung (end-to-end) yang terintegrasi dengan institusi finansial sehingga pembudidaya ikan dapat terhubung langsung dan memperoleh akses pembiayaan. Saat ini lebih dari 6.000 pembudidaya ikan di seluruh Indonesia telah merasakan dampak positif dari ekosistem yang kami bangun. Didasari dari keinginan bersama untuk Indonesia yang lebih baik, besar harapan kami agar kerja sama dengan JULO dapat berjalan dalam waktu lama.”
Baca Juga: Berapa Biaya Operasi Caesar ? Simak Lengkapnya Disini
Melalui kerja sama ini, JULO akan mendukung fitur Kabayan (Kasih, Bayar Nanti) Kilat dari eFisheryFund yang menghubungkan para pembudidaya secara langsung dengan berbagai institusi finansial. Melalui fitur Kabayan Kilat, para pembudidaya dapat melakukan pembelian sarana produksi perikanan, terutama pakan ikan dengan berbagai merek, dengan limit kredit 3 â 20 juta dari produk kredit digital JULO. Hal ini diharapkan dapat memberikan keringanan pengeluaran bagi para pembudidaya dalam kegiatan sehari-hari, terutama sebelum masa panen.
CEO & Co-founder JULO, Adrianus Hitijahubessy menambahkan, “Melalui dukungan JULO Kredit Digital dalam program Kabayan ini, besar harapan kami agar penandatanganan kerja sama ini dapat menjadi momentum bagi rekan pembudidaya untuk mendapat akses permodalan yang lebih baik. Dengan demikian, setiap kesempatan dapat diraih dengan bebas tanpa terikat kendala finansial. Rasanya akan amat disayangkan jika kesempatan yang ada harus dilewatkan karena kendala akses perbankan, terutama di tengah situasi tidak menentu seperti sekarang ini.”
Dalam perjalanan untuk menghadirkan inklusi keuangan yang menyeluruh, layanan JULO juga dapat diakses secara daring oleh masyarakat di seluruh provinsi Indonesia. Selama 5 tahun berdiri sebagai peer-to-peer terdaftar dan diawasi OJK, JULO telah menyalurkan fasilitas kredit sebesar lebih dari 2 triliun rupiah dengan 70% penggunaan diperuntukkan untuk peningkatan kualitas hidup seperti modal usaha sampai biaya pendidikan. Dengan kenaikan jumlah pengguna sebesar 3x lipat year-on-year di tahun 2021 , diharapkan bahwa JULO dapat berperan dalam meningkatkan akses finansial masyarakat untuk mencapai target inklusi keuangan Indonesia 90% di tahun 2024.