Banyak yang beranggapan, meningkatkan kekuatan finansial adalah dengan menjalani hidup hemat. Namun, ternyata masih banyak yang sulit menerapkannya. Terkadang, bagi kamu yang tinggal di kawasan perkotaan, menemukan cara hidup hemat, mungkin lebih sulit daripada mempersiapkan masa depan melalui investasi aset. Ya, kan?
Hitung Pinjaman dan Tagihanmu
Tentukan jumlah dan tenor pinjaman
*Beberapa nominal pinjaman hanya dapat memilih tenor tertentu
Bunga 0%
*Biaya admin, bunga, dan tenor bervariasi untuk setiap pengguna
Pengendalian diri dari cara hidup hemat ini tidak serta merta sekadar mengatur keinginan kamu saja, namun kamu perlu juga membuat rencana terbaik yang sesuai, agar kesehatan finansial pun terjaga dengan baik.
Berikut ini, tips-tips dari kehidupan sehari-hari untuk lebih terukur dan hemat, agar kamu nggak perlu khawatir lagi sama masa depan.
Deretan Tips Hidup Hemat Ala JULO
Biar hidup makin tenang, keuangan pun harus diatur untu masa depan. Yuk intip deretan tips cara hidup hemat dari JULO!
1. Biasakan untuk Membuat Skala Prioritas
Maksudnya, gimana sih? Ya, kamu perlu punya skala prioritas pengeluaran. Urutkan pengeluaran, berdasarkan tingkat kepentingannya. Sisihkan, untuk keperluan yang paling penting. Anggap saja, kamu akan terancam bahaya kalau nggak segera dibayar.
Dalam menentukan skala prioritas pengeluaran, biasanya akan terbentuk sebagai berikut: hutang, kebutuhan pokok, dana darurat, tabungan/investasi, dan keinginan. Hidup hemat, nggak selalu menyoal tentang hidup pas-pasan kok, tapi bagaimana kita bisa mengelola pengeluaran dengan tepat.
Makanya, sebaiknya sih usahakan untuk membatasi pengeluaran yang nggak produktif ya. Misalnya, jajan (bukan makan berat), ke cafe/nongkrong setiap hari, atau belanja barang-barang yang tidak dibutuhkan. Kita bisa menggunakan uang tersebut untuk ditabung atau diinvestasikan.
Tarik Dana Sekarang, Bayarnya Belakangan!
Bunga ringan, tenor hingga 9 bulan, limitnya hingga Rp50 juta. Tunggu apa lagi? Yuk, lakukan tarik dana sekarang!
2. Selektif dalam Berbelanja, Tunda Pembelian Tidak Perlu
Nah, ini sih udah disinggung di poin pertama tadi ya. Kadang, kita kalau punya uang, nafsu berbelanja pun jadi tinggi. Padahal, barang-barang itu belum kita butuhkan saat ini. Coba deh, dipikir-pikir lagi! Kalau ditunda pun, nggak akan rugi kok. Kan, nggak kita butuhkan sebenarnya. Belajar hidup hemat, ya dari menunda-nunda belanja.
Misalnya, koleksi sepatu. Padahal, sepatu kerja, sepatu pergi, dan sepatu olahraga sudah ada semua. Tapi, kalau uangnya cukup untuk beli sepatu olahraga lagi - satu pasang - akhirnya dibeli, kan? Padahal bisa banget lho, dialokasikan ke hal-hal yang lebih produktif.
Belanja sih, boleh-boleh saja, tapi yang harus diutamakan adalah belanja kebutuhan pokok. Itu pun, juga ada pertimbangannya. Misalnya masih ada barangnya di rumah, ya nggak perlu ditambahkan. Untuk makan, masih simpan beras 5 liter di rumah. Kalau kamu pergi ke pasar, ya nggak perlu beli beras dulu.
Coba deh, berlakukan hal ini secara konsisten! Pasti, lebih hemat.
Baca Juga: Cara Menghemat Listrik, Tagihan Makin Murah!
3. Cari Promo Sesering dan Sebanyak Mungkin
Siapa yang nggak suka promo? Siapa yang nggak senang pula, tiba-tiba dapat promo? Yes, mencari dan mengambil promo semaksimal dan sesering mungkin, adalah salah satu cara untuk menghemat pengeluaran. Dengan memanfaatkan promo, kita bisa mendapatkan produk atau layanan dengan harga yang lebih murah. Bahkan, malah gratis.
Di sisi brand, promosi dalam bentuk potongan harga ini, bisa mengakuisisi lebih banyak pelanggan. Mereka juga nggak serta-merta merugi. Adakalanya, promo potongan harga ini, memang memiliki tujuan tersendiri. Paling sering sih, saat ada momen-momen seasonal atau sporadic (re: bencana).
Nah, buat kita yang juga suka ambil “momen”, jangan sampai kelewatan, tuh. Selalu ikuti perkembangan promo. Kamu bisa ikuti perkembangan promosi melalui berbagai media, terutama media sosial brand tersebut. Tapi, sebelum memanfaatkan promo, pastikan kamu paham syarat dan ketentuannya ya! Nanti sudah terlanjur belanja, malah promonya expired lagi.
4. Gaya Hidup Minimalis dan Ekonomis
Bicara hidup minimalis, bukan berarti pelit lho ya. Melainkan, kita harus ekonomis dan tepat guna. Jadi, kita bisa hidup hemat. Seperti perumpamaan beli sepatu di atas. Kalau sudah punya sepatu olahraga, buat apa beli sepatu olahraga lagi? Tunggu rusak dulu saja, baru ganti.
Nggak cuma barang pakai, juga terkadang beli makanan. Kalau dirasa cukup, 1 lauk protein, 1 condiment dan sayur, dan 1 minuman, buat apa pesan banyak-banyak? Nanti malah nggak kemakan, sudah kenyang duluan. Sering kan, begitu?
Gaya hidup minimalis juga bukan berarti apa-apa nggak boleh dibeli, tapi fokus pada meminimalkan kepemilikan barang, dalam rangka meningkatkan kualitas hidup. Soalnya, gaya hidup ini menitikberatkan pada fungsionalitas, kesederhanaan, dan kualitas. Misalnya, pilih barang yang benar-benar berkualitas saja, jadi satu cukup, nggak gampang rusak, alias tahan lama.
Tarik Dana Sekarang, Bayarnya Belakangan!
Bunga ringan, tenor hingga 9 bulan, limitnya hingga Rp50 juta. Tunggu apa lagi? Yuk, lakukan tarik dana sekarang!
5. Belajar untuk Selalu Disiplin
Terkesan di luar topik, ya? No! Justru, ini yang paling penting. Kamu nggak akan bisa menerapkan 4 poin di atas, kalau kamu nggak punya kedisiplinan. Dengan berusaha untuk selalu disiplin, kamu akan sangat terbantu untuk menggapai tujuan-tujuan hidup. Termasuk, hidup hemat.
Seperti kata Jim Rohn - seorang pengusaha dan author asal Amerika, “satu kedisiplinan, selalu mengarah ke yang lain,”. Artinya, tanpa kedisiplinan, kita akan selalu kehilangan arah dalam hidup. Tanpa kedisiplinan, kita berpotensi hidup dengan uang yang pas-pasan. Sebaliknya, dengan kedisiplinan kita bisa mencapai impian kamu di depan dengan lebih mudah.
Makanya, penting banget deh biasain hidup disiplin. Awal-awal memang terasa berat, tapi kalau sudah terbiasa, nanti juga enak.
Hidup hemat demi masa depan, pasti nggak jauh-jauh dari kebutuhan kita di masa depan. Salah satunya untuk kebutuhan pendidikan.
Sekarang, nggak perlu repot bayar beragam biaya pendidikan - uang sekolah atau biaya kuliah, uang gedung, seragam, dan buku. Pakai JULO Paylater! Prosesnya praktis dan cepat. Bayar dana pendidikan sekarang, cicil belakang. Nggak perlu khawatir lagi tunggakan SPP, deh!
Baca Juga: 8 Tips Belanja Hemat Mingguan yang Efektif
Cara Bayar Biaya Pendidikan Pakai JULO Paylater
Pahami cara bayar SPP online serta biaya pendidikan lainnya dengan JULO Paylater! Ikuti 3 langkah praktis di bawah ini:
- Klik fitur 'Biaya Pendidikan’ pada aplikasi JULO.
- Tambahkan detail sekolah tujuan dengan mengisi form nama sekolah, rekening, nama siswa, dan nomor induk siswa.
- Masukkan nominal pembayaran dan pilih tenornya. Terakhir, konfirmasi pembayaran biaya pendidikan online dengan PIN dan Tanda Tangan Elektronik.
Kamu bisa leluasa bayar berbagai biaya pendidikan yang kamu miliki dengan JULO, karena limit JULO bisa sampai dengan Rp50 juta. Bayar SPP serta beragam biaya pendidikan lainnya pakai Paylater JULO jadi makin praktis dan ringan karena pilihan tenor yang fleksibel - hingga 9 bulan. Terakhir, dengan fitur 'Biaya Pendidikan' di aplikasi JULO, kamu bisa bayar berbagai kebutuhan dana pendidikanmu.