Oleh Darwin
|
23 Mei 2022
Kemunculan perusahaan fintech atau perusahaan penyedia layanan pinjaman online sangat memudahkan masyarakat dalam memenuhi berbagai kebutuhan. Pinjaman online sudah membantu masyarakat untuk membayar uang pendidikan anak, merenovasi rumah, dan masih banyak lagi. Namun banyaknya platform pinjaman online mengakibatkan banyak orang bingung untuk membedakannya, terkhusus perbedaan peer to peer lending dan crowdfunding. Kedua pinjaman online ini sekilas terlihat sama. Tetapi jika JULOvers melihat lebih dalam maka sebenarnya perbedaan peer to peer lending dan crowdfunding akan sangat terlihat jelas. Langsung saja cari tahu perbedaan peer to peer lending dan crowdfunding di bawah ini.
Apa Saja Perbedaan Peer to Peer Lending dan Crowdfunding?
Berikut beberapa perbedaan peer to peer lending dan crowdfunding yang harus kamu tahu:
1. Proses Pengajuan
Proses pengajuan untuk P2P lending serupa dengan pengajuan pinjaman online pada umumnya. Seorang peminjam diharuskan untuk mengisi data pribadi secara jelas dan akurat. Selain itu terdapat beberapa dokumen yang harus dipersiapkan seperti foto selfie, foto KTP, foto NPWP, dan hasil mutasi rekening selama beberapa bulan terakhir. Kemudian semua data dan dokumen peminjam akan diperiksa serta dinilai kelayakannya untuk mendapatkan pinjaman. Lalu, apa yang menjadi perbedaan peer to peer lending dan crowdfunding dari segi ini?
Baca Juga: 5 Syarat Pinjaman Online Yang Harus Dipenuhi
Jika pinjaman disetujui maka dana akan langsung dikirim ke rekening bank peminjam. Berbeda dari P2P, proses pengajuan crowdfunding dilakukan dengan cara mendaftarkan diri ke perusahaan fintech, membuat proposal bisnis, dan melakukan presentasi kepada pihak pemberi dana. Penerima dana hanya perlu menyiapkan presentasi terbaiknya untuk menarik perhatian para pemberi dana. Hal ini merupakan salah satu faktor yang menjadi perbedaan peer to peer lending dan crowdfunding.
2. Sistem Pendanaan
Selain proses pengajuan, perbedaan peer to peer lending dan crowdfunding juga terletak pada sistem pendanaannya. Sistem pendanaan P2P lending dilakukan dengan memberi pinjaman kepada peminjam. Perjanjian antara pemberi pinjaman dan peminjam akan legal karena dibuat secara tertulis yaitu hitam di atas putih. Hal ini menandakan bahwa peminjam memiliki kewajiban untuk mengembalikan sejumlah dana yang dipinjam dalam waktu yang sudah ditentukan. Lalu, apa yang menjadi perbedaan peer to peer lending dan crowdfunding dari sisi ini?
Crowdfunding tidak menggunakan sistem pendanaan seperti P2P lending. Crowdfunding menggunakan sistem pendanaan secara sukarela atau berbentuk donasi. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya di mana seseorang yang membutuhkan dana hanya perlu mempresentasikan bisnisnya kepada para pemberi dana.
Jika pemberi dana tertarik dengan ide bisnis yang dijelaskan maka dana akan langsung diberikan. Sederhananya, P2P lending memberikan dana dalam bentuk utang sedangkan crowdfunding berupa sumbangan atau donasi. Bentuk dana yang dipinjamkan inilah yang menjadi perbedaan peer to peer lending dan crowdfunding. Namun meskipun berupa sumbangan atau donasi penerima dana (peminjam atau debitur) tetap perlu mengembalikan uang yang telah diterima dalam waktu yang sudah ditentukan.
3. Tenor
Dari segi tenor pinjaman, terdapat perbedaan peer to peer lending dan crowdfunding yang dapat kita telaah lebih lanjut. Tenor atau waktu jatuh tempo pengembalian dana P2P lending tergantung kesepakatan awal yang dipilih oleh peminjam. Tenor yang diberikan juga akan tergantung pada nominal dana yang dipinjam. Jika dana yang dipinjam cukup besar maka tenor yang diberikan lebih lama. Pemberian waktu pengembalian mulai dari tiga bulan hingga dua belas bulan.
Baca Juga: Kenali 5 Sumber Modal Usaha Pilihan Pebisnis Ini
Untuk tenor dalam crowdfunding umumnya berbeda-beda, ada yang empat bulan dan delapan bulan. Namun ada juga yang memberikan waktu pengembalian hingga satu tahun. Dari sini kita tahu bahwa pemberian tenor crowdfunding jauh lebih lama jika dibandingkan dengan P2P lending, yang mana juga menjadi faktor perbedaan peer to peer lending dan crowdfunding.
4. Jumlah Pinjaman
, yang mana juga menjadi faktor perbedaan peer to peer lending dan crowdfunding. Jumlah pinjaman yang diberikan kepada peminjam tergantung pada nominal yang diajukan oleh peminjam. Tentunya nominal ini akan dinilai oleh perusahaan fintech apakah peminjam memiliki kemampuan untuk mengembalikan sejumlah dana yang diajukan.
Di sisi lain crowdfunding sebenarnya hampir sama yaitu penerima dana atau peminjam akan mendapat dana sebesar yang telah diajukan. Hanya saja pendanaan crowdfunding memiliki banyak pihak yang berperan sebagai pendana. Sedangkan P2P lending biasanya hanya dilakukan oleh satu pendana. Jumlah pendana inilah yang menjadi salah satu faktor adanya perbedaan peer to peer lending dan crowdfunding.
Jadi, Apa Perbedaan Peer-to-Peer Lending dan Crowdfunding?
Itu dia sekilas perbedaan dari peer to peer lending dan crowdfunding. Sebagai penekanan untuk membedakan keduanya, berikut kesimpulan dari masing-masing pendanaan.
Peer to peer lending merupakan platform pinjaman online di mana perusahaan fintech bertugas sebagai penghubung yang menghubungkan pihak peminjam (debitur) dan pihak pendana (kreditur). Pinjaman bisa dilakukan untuk tujuan apa pun dan tidak terbatas untuk para pelaku UMKM.
Baca Juga: Tips Mendapatkan Modal Usaha UMKM Tanpa Agunan
Proses pengajuan dilakukan dengan mengisi data pribadi dan menyerahkan dokumen tertentu melalui foto kepada perusahaan fintech terkait untuk dilakukan verifikasi. Tenor yang diberikan biasanya tergantung kesepakatan bersama dan jumlah dana yang ingin dipinjam. Tenor pinjaman mulai dari tiga bulan sampai dua belas bulan. Peminjam perlu mengembalikan dana sesuai tenor yang telah disepakati. Lalu, apa perbedaan peer to peer lending dan crowdfunding? Mari kita bahas lebih lanjut mengenai hal ini.
Crowdfunding adalah pinjaman online yang mengumpulkan para pendana atau pemberi modal untuk mendanai usaha-usaha yang sudah terdaftar dalam suatu perusahaan fintech. Pinjaman ditujukan khusus kepada para pelaku UMKM atau orang yang memiliki bisnis. Pendana akan melihat dan menilai proposal bisnis mana yang memiliki potensi pada masa depan. Jika pendana melihat besarnya peluang dalam bisnis tersebut maka pendana akan memberikan modal untuk membantu penerima dana (debitur).
Penerima dana yang ingin meminjam dana perlu mendaftarkan diri dan memberikan proposal bisnis mereka serta menunggu hingga ada pendana yang tertarik. Oleh karena itu para pendana biasanya tidak mendanai seluruh bisnis sendirian melainkan melakukan pendanaan bersama-sama. Tenor pengembalian dana dari debitur kepada kreditur disesuaikan dengan waktu yang telah disepakati. Dari penjelasan secara keseluruhan ini, dapat kita simpulkan bahwa ada beberapa perbedaan peer to peer lending dan crowdfunding yang perlu kita ketahui.
Demikian informasi yang perlu JULOvers tahu mengenai perbedaan peer to peer lending dan crowdfunding. Kini kamu sudah mengerti lebih jauh perbedaan keduanya. Jadi pinjaman online mana yang sesuai dengan kebutuhan kamu? Walaupun terdapat beberapa perbedaan peer to peer lending dan crowdfunding, pastikan kamu memilih fintech yang sesuai agar tujuan pinjaman dapat tercapai.
Jika kamu membutuhkan kredit pinjaman yang fleksibel dan bisa membantu memenuhi kebutuhan yang ada, JULO bisa jadi tempatnya. Melalui JULO kredit digital kamu bisa menikmati berbagai kemudahan dari menarik dana, membayar biaya rumah tangga (listrik dan air), top up dompet digital, hingga berbelanja di marketplace kesayangan. Yuk #HidupkanHidupmu bersama JULO Kredit Digital!