Oleh Darwin
|
23 Mei 2022
Perkembangan peer to peer lending di Indonesia terbilang sangat pesat. Hal ini terbukti dari banyaknya jumlah perusahaan fintech yang sudah terdaftar di OJK, yakni sebanyak 102 perusahaan. Semua perusahaan fintech ini menawarkan layanan dan produk yang berbeda-beda tergantung jenisnya. Ada jenis peer to peer lending payday, kredit mikro, invoice financing, pinjaman modal kerja, dan masih banyak lagi.
Jenis-jenis dari peer to peer lending ini perlu kamu ketahui supaya tidak salah pilih ketika ingin melakukan pinjaman. Kesalahan dalam memilih jenis peer to peer atau P2P lending akan membuat tujuan JULOvers tidak tercapai. Kalau begitu mari belajar semua jenis-jenisnya di bawah ini.
Apa Saja Jenis-jenis Peer to Peer Lending?
Saat ini ada delapan jenis peer to peer lending yang ada di Indonesia yaitu payday, kredit mikro, modal kerja, invoice financing, cicilan tanpa kartu kredit, pendidikan, syariat, dan online seller finance. Berikut adalah penjelasannya masing-masing.
1. Payday
Jenis P2P lending satu ini memiliki proses pengajuan dan pencairan dana yang sangat cepat. Umumnya pencairan dana hanya membutuhkan waktu 24 jam setelah pengajuan disetujui. Pencairan dana yang cepat ini menjadi alasan kuat mengapa banyak orang memilih jenis P2P lending payday. Syarat-syarat yang dibutuhkan sangat sederhana yaitu KTP dan nomor rekening pribadi.
Baca Juga: 6 Pilihan Pinjaman Modal Awal Usaha Tanpa Jaminan
Jenis P2P lending ini juga tidak memerlukan jaminan seperti halnya Kredit Tanpa Agunan (KTA) di bank. Hanya saja jenis P2P lending payday memiliki tenor yang sangat singkat yakni 30 hari sampai 90 hari. Pengembalian atau tenor yang cepat ini mengindikasikan bahwa nominal dana yang bisa dipinjam tidak besar. Nominal pinjaman yang bisa diberikan hanya sebesar Rp600.000 sampai Rp3.000.000.
2. Kredit Mikro
Jenis P2P lending kredit mikro menawarkan layanan kredit khusus untuk para pelaku usaha mikro yang sering kali tidak bisa mengajukan pinjaman. Jenis kredit mikro membantu para pengusaha mikro yang tidak memiliki jaminan namun memerlukan modal untuk berkembang.
Baca Juga: 5 Cara Mengajukan Pinjaman UMKM Online yang Mudah
Bahkan jenis P2P lending satu ini melayani para ibu-ibu arisan yang ingin mengajukan pinjaman. Untuk memudahkan pengelolaan risiko dibuatlah suatu metode yang akan memastikan pengembalian kredit. Gambaran dari metode yang dibuat ialah sebagai berikut:
- Kelompok: Pertama-tama kredit dimulai dengan membentuk suatu kelompok yang terdiri dari 15 sampai 20 orang. Kelompok masyarakat ini dibentuk untuk membangun komitmen dan rasa tanggung jawab bersama. Seluruh anggota akan bersama-sama bertanggung jawab ketika nantinya ada salah satu anggota yang tidak bisa melakukan pembayaran. Biasanya seluruh anggota kelompok tinggal dalam wilayah yang sama.
- Skor Kredit: Merupakan suatu metode yang digunakan untuk menilai kelayakan pengajuan pinjaman berdasarkan skor kredit yang dimiliki peminjam. Skor kredit tersebut dikumpulkan dari keseluruhan rencana usaha dan profil peminjam itu sendiri.
- Pertemuan Mingguan: Pertemuan mingguan dilakukan untuk memberikan wawasan kepada para peminjam mengenai cara mengelola uang, cara memajukan usaha, dan kedisiplinan. Setiap orang yang melakukan pinjaman diwajibkan mengikuti pertemuan ini.
3. Modal Kerja
Selain pengusaha mikro, P2P lending juga ada yang dikhususkan untuk para pelaku usaha perseorangan, CV, PT, dan firma. Pinjaman yang dilakukan bisa digunakan untuk beberapa kebutuhan seperti:
- Working Capital: Pinjaman ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja perusahaan.
- Buyer Financing: Pinjaman ini dilakukan untuk membeli stok barang yang dibutuhkan.
- Capital Expenditure: Pinjaman dilakukan guna memperbaiki atau membeli aset. Aset yang dibeli atau diperbaiki dengan biaya pinjaman ini nantinya akan dijadikan sebagai jaminan pengembalian kredit.
- Inventory Financing: Pinjaman dilakukan untuk membiayai persediaan stok atau stock inventory.
5. Pendidikan
Jenis P2P lending pendidikan ditujukan untuk para mahasiswa atau pelajar yang membutuhkan pinjaman supaya dapat membayar biaya pendidikan mereka. Jenis P2P lending ini tentu saja sangat membantu para pelajar dan mahasiswa yang selama ini membutuhkan pinjaman namun tidak ada platform yang dapat memfasilitasi.
Pengajuan dilakukan dengan mengirimkan e-mail kepada perusahaan fintech penyedia layanan pinjaman pendidikan. Pinjaman pendidikan ini memang tidak memerlukan aset sebagai jaminan. Namun harus ada seorang perwakilan yang bertanggung jawab atas mahasiswa atau pelajar tersebut. Di samping itu ada beberapa dokumen dan persyaratan terkait institusi pendidikan yang harus dipenuhi oleh peminjam.
5. Invoice Financing
Jenis P2P lending invoice financing merupakan jenis pinjaman yang bisa digunakan untuk membayar suatu tagihan. Contohnya untuk membayar gaji, tagihan listrik, sewa tempat, dan lain-lain. Namun pinjaman ini tidak akan membayar seluruh biaya tagihan yang dilampirkan. Perusahaan fintech hanya akan membayar sebesar 80% dari biaya tagihan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kerugian dan sebagai salah satu strategi mengelola risiko.
6. Cicilan Tanpa Kartu Kredit
Cicilan tanpa kartu kredit memampukan setiap peminjam untuk membayar suatu barang kebutuhan dengan metode cicilan. Jenis P2P lending ini bekerja layaknya kartu kredit. Peminjam hanya perlu mengajukan pinjaman satu kali untuk dapat menggunakan layanan secara berkelanjutan.
Proses pengajuan terbilang mudah yaitu dengan menyertakan foto KTP, foto selfie, dan memiliki penghasilan minimal yang telah ditentukan oleh masing-masing perusahaan fintech. Biasanya jenis pinjaman ini disediakan oleh perusahaan fintech yang sudah bekerja sama dengan berbagai marketplace.
7. Syariat
Ada juga jenis pinjaman syariat khusus untuk JULOvers yang memeluk agama Islam. Pinjaman yang tersedia ada beberapa macam seperti invoice financing, pembiayaan konsumtif, perjalanan religi dan properti.
8. Online Seller Finance
Seperti namanya, online seller finance merupakan jenis P2P lending yang khusus ditujukan untuk para pengusaha online. Para pengusaha online juga membutuhkan modal untuk melakukan pengembangan usaha. Namun seringkali para pengusaha online tidak bisa mendapatkan pinjaman karena tidak memiliki aset fisik sebagai jaminan.
Oleh karena itu perusahaan fintech menyediakan pinjaman ini untuk pengusaha online yang ingin mengembangkan usahanya lebih lagi. Persyaratan pinjaman tergantung pada masing-masing perusahaan fintech. Contoh dari persyaratan pinjaman online seller finance seperti:
- Memiliki usaha pada e-commerce yang sudah bekerja sama dengan perusahaan fintech.
- Memiliki waktu aktif berjualan yang telah ditentukan oleh perusahaan fintech.
Demikian sekilas penjelasan dari delapan jenis peer to peer lending yang ada di Indonesia. Jenis P2P lending mana yang sesuai dengan kebutuhan JULOvers? Jika kamu mencari jenis pinjaman yang menyediakan cicilan tanpa kartu kredit, JULO adalah tempatnya. Kamu bisa mengajukan cicilan untuk berbelanja barang-barang kebutuhan di marketplace kesayangan.
Tidak hanya itu, JULO juga memampukan kamu untuk melakukan tarik tunai serta pembayaran lainnya seperti BPJS dan tagihan listrik. Langsung saja kunjungi website JULO untuk mengetahui seluruh informasi terkait kredit dan tenor yang diambil. Yuk saatnya #HidupkanHidupmu bersama JULO Kredit Digital!